Kamis, 18 Juli 2013

SHORT STORY of My AI


SHORT STORY of My AI



Title : OOGOE DIAMOND (teriakan berlian)
Part : One shoot
Cast : Yamada Mai, Sanada Yuuki, Nakajima Yui, Okamoto Sora, Hanazawa Ren,etc.
OST : Oogoe Diamond (JKT48), My Everything (Yabu Kouta), Wherever you are (OOR)
Author : YuRi3
Date : 13-03-31
Inspired by JKT48’s song  Oogoe Diamond.




I write this fiction as a birthday present for my special person…
Some parts of this story are based on a true story, but the rest is author’s imagination.
Hope you like it ^_^
**
2002
“wingardium leviousa!” seorang anak laki-laki mungil bertopi, sedang berpura-pura memantrai buku catatannya diatas meja.
Beberapa teman sekelasnya hanya geleng-geleng kepala melihatnya.
“Oi, Yuuki! Kamu kira kamu Harry Potter apa?” ledek Tamamori, salah satu teman sekelasnya.
“Sudah… sudah… cuekin aja… si Yuuki lagi kumat” sahut temannya yang lain.
Tapi anak bernama Yuuki itu tidak perduli. Ia terus saja mengarahkan pensil panjangnya kearah benda-benda seolah-olah ia seorang penyihir.
‘Payah… di sekolah ini Cuma aku yang kena demam Harry Potter’ pikirnya. ‘Seandainya saja aku sekolah di tempat lain….’
“Eh, ngomong-ngomong soal Harry Potter, Mai Chan juga katanya lagi suka banget lo sama harry Potter” celetuk Hime.
“Masa sih? Mai Chan itu, maksudnya Yamada Mai?” Tanya Yoshi.
“Un” jawab Hime “Di suratnya dia cerita soal itu”
“Kalian surat-suratan?” Yoshi kelihatan iri.
“Ohohohoho… iya dooong” kata Hime sombong.
Yamada Mai adalah nama seorang anak yang selalu menjadi topik pembicaraan di SMP Tooku. Banyak anak di SMP ini yang berasal dari SD yang sama dengannya. Anak itu diterima di sebuah SMP Swasta terkenal di Tokyo, SMP Miyazaki. Semua anak dari SDnya begitu kagum padanya. Kata mereka ia cantik, pintar, kaya, dan baik hati.
Diam-diam Yuuki merasa penasaran padanya. Ia ingin sekali bertemu dengan anak itu.
Sampai suatu hari saat ia, Hime dan beberapa teman lainnya sedang di toko buku untuk membeli perlengkapan tugas kelompok, ia bisa bertemu langsung dengan anak itu.
Saat itu…
“Eh? Itu kayak Mai chan deh…” Hime mengamati seorang anak berambut panjang yang sedang memilih komik.
“Masa sih?” Tanya Yoshi “Mungkin Cuma mirip”
“Nggak ah.. aku yakin. tuh seragamnya seragam SMP Miyazaki. Aku kenalin sama kalian ya”
Yuuki berpura-pura cuek, tapi jantungnya berdebar. ‘Seandainya itu memang Mai, aku akhirnya bisa bertemu dengannya’ pikirnya senang.
Hime segera menghampiri anak itu.

“Mai chan?”
Anak itu menoleh. Wajahnya bahkan lebih cantik dari yang pernah dibayangkan Yuuki. Kulitnya putih, matanya bersinar, dan senyumnya begitu ramah.
“Oh, Hime chan! Hisashiburi!”
Jantung Yuuki berdebar. ‘ya ampuun… suaranya imut banget’
Yuuki dan Yoshi melihat keduanya berpelukan.
“ne, ne, teman-temanku mau kenalan, boleh nggak?”
“A..apa?!” Yuuki benar-benar tidak menyangka Hime serius.
“Boleh…” jawab Mai.
Mereka mendekati Yuuki dan Yoshi. Wajah kedua anak laki-laki itu langsung memerah.
“Yamada Mai desu, yoroshiku” katanya sambil membungkuk kan badannya yang tinggi dan langsing.
“Shimura Yoshi” sahut Yoshi dengan suara gemetar.
“Sanada Yuuki” kata Yuuki. Ia tidak berani mengangkat wajahnya di hadapan anak itu.
Begitulah pertemuan keduanya saat itu.
Yuuki merasa mungkin ia jatuh cinta pada pandangan pertama.
Tapi mustahil rasanya bisa bertemu anak itu lagi, sampai kemudian….
“Yuuki” Suatu hari Hime mengulurkan sepucuk surat padanya.
“Ini, dari Mai Chan”
Deg!
“Mai…? Yamada Mai?”Tanya Yuuki tak percaya.
“iya…. Mai chan mana lagi yang kita kenal”
“Tapi… kenapa?” Yuuki benar-benar tidak mengerti. Kenapa Mai mengirimkan surat untuknya?
“baca aja sendiri” Hime mengedipkan matanya kemudian berjalan pergi.
Setelah itu, sepulang dari sekolah, tanpa mengganti seragamnya Yuuki segera membuka surat itu.
Ia benar-benar tidak percaya. Mai mengajaknya bersahabat pena karena mendengar dari Hime kalau ia juga menyukai Harry Potter.
‘Yatta!!!’ Yuuki bersorak dalam hatinya sambil meninju udara dengan bahagia.
‘Aku bisa lebih dekat dengannya walau lewat surat…. Yatta!!!’
“Arigato Hime chan…..”
Sejak saat itu persahabatan keduanya dimulai.
Semakin lama rasa suka Yuuki pada Mai semakin besar. Lewat surat, mereka bagaikan sahabat yang sangat akrab meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung lagi.
Mereka juga bertukar nomor telepon dan seringkali saling menghubungi. Berbagi cerita dan tawa walau hanya untuk beberapa saat.
Mendengar suara Mai selalu membuat Yuuki merasa bahagia dan bersemangat.
******
2005
Festival Sekolah Seiryuu Gakuen
Ini untuk pertama kalinya Yamada Mai menginjakkan kaki di sekolah ini. Hari ini ia membuat janji bertemu dengan sahabatnya, Sanada Yuuki.
Biarpun ia menyebutnya sahabat, tapi selama ini mereka hanya pernah bertemu langsung sekali. Karena mereka sahabat pena, jadi sebagian besar persahabatan mereka berlangsung lewat surat. Kedengarannya memang kuno sih…. Masa zaman gini masih surat-suratan? Tapi begitulah…^_^v
Awalnya topic pembicaraan mereka hanya Harry Potter, tapi kemudian berkembang menjadi banyak hal lain.Ternyata mereka memiliki kesukaan yang sama terhadap manga dan anime juga. Yuuki anak yang menyenangkan. Mai benar-benar tidak sabar ingin bertemu lagi dengannya.
Lets everybody get down…
Ponsel Mai berbunyi.
Rupanya ada e-mail.
from: Yuuki
Mai chan? Kau dimana? Aku di dekat pohon sakura, di sebelah kanan gerbang masuk. di depan warung okonomiyaki
Reply
Yuuki, tunggu… aku kesana
Sent
Mai berjalan mencari tempat yang dimaksud.
‘Dekita!
Itu dia, di depan pohon sakura!
Tapi…. Masa sih?
Yuuki yang dikenalnya dulu mungil, bertopi, dan selalu menunduk.
Yuuki yang sekarang menghampirinya adalah seorang cowok bertubuh tinggi dan wajahnya, begitu manis….
“Mai chan hisashiburi….”
“waaa…. Rasanya kayak Sakura ngeliat Naruto pulang latihan setelah tiga tahun” .
“ahaha… hontou? Naruto Shippuden dong? Ah, kamu jadi lebih pendek daripadaku”
“Wah… iya ya…”
Mai tahu meski fisiknya berubah, Yuuki tetaplah Yuuki yang dikenalnya dulu.
*****
Seiryuu Gakuen
“Yuuki!”
“Hm?”
“beneran Shimada kamu tolak?”
Cowok berwajah tampan bernama Yuuki itu hanya mengangguk tanpa mengangkat wajah dari novel yang sedang asyik dibacanya.
“Nani?! Dia kan manis banget” protes temannya itu.
“Sasuke… Yuuki kan sukanya Cuma sama satu cewek…” komentar cowok yang duduk di belakang Yuuki “ne, Yuuki?”.
“Yang bener aja. Cewek itu mungkin udah punya pacar sekarang. Di Horikoshi kan banyak cowok gantengnya” kata Sasuke. “Lagian memangnya kamu sudah bilang suka sama dia?”
Yuuki menggeleng.
“Hadeeeh… aibou,,,kalo kayak gitu mana dia tau perasaan kamu sama dia…”

Yuuki hanya diam.
Ia gagal menepati janjinya bersekolah bersama di Horikoshi gakuen karena tidak lulus tes masuk. Padahal ia ingin sekali bisa satu sekolah dengan cewek itu.
Renji benar. Hanya Mai lah satu-satunya cewek yang disukainya. Meskipun ada banyak cewek yang menyatakan cinta padanya, tidak ada satupun yang mampu mencairkan perasaannya.
Mungkin itu bodoh.
Sasuke bisa saja benar. Mai mungkin sudah memiliki pacar sekarang. Apalagi ia tidak pernah menyatakan perasaannya pada cewek itu.
Tapi…..
Yuuki tahu, saat bertemu dengan Mai lagi kemarin,perasaannya padanya samasekali tidak pernah berubah. Masih sama seperti saat mereka bertemu tiga tahun yang lalu.
*****
2010
Meiji University
“Mai! Yuuki!!Hoi Mai, Yuuki! Matte!!”
Seorang cewek berkacamata berlari-lari mengejarku.
“ya ampun Yui,, kamu ngapain sih pake lari-lari gitu?” tanyaku geli.
“aku belum buat PR linguistic…” sahut cewek bernama Yui itu dramatis. “Liat punya kamu dong”
“Nggak mau” sahutku
“eeeh??? Mai jahaat…. Rela ngeliat aku dihukum Yabu sensei??”
“kebiasaan banget sih… the power of kepepet kamu mana?” ledek cowok yang berjalan di sebelahku.
“Aku bener-bener lupa…. Pinjem dooong… onegai…”
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.
Namaku Yamada Yui, mahasiswi tingkat dua meiji University jurusan sastra Inggris.
Cewek berkacamata itu sahabatku, Nakajima Yui. Sedangkan yang cowok, sahabatku sejak SMP, Sanada Yuuki.
Aku dan Yuuki berjanji untuk masuk di universitas yang sama dan kami berhasil.
Kenapa sastra Inggris? Itu karena kami sama-sama bercita-cita pergi ke London untuk bertemu J.K. Rowling, pengarang novel Harry Potter. ^^a
Mata kuliah pertama usai.
Aku mengecek ponselku. Tidak ada tanda-tanda e-mail balasan dari pacarku, Ren.
Aku menghela nafas panjang.
Aku dan Ren sudah tiga tahun ini jalan bersama. Kami jadian sebelum naik ke kelas tiga SMA. Ren melanjutkan kuliahnya di Amerika. Meskipun begitu kami berjanji untuk tetap menjaga komunikasi.
Tapi kenyataannya….
Ren seringkali mengabaikanku seperti ini.
Walau banyak yang bilang, mungkin saja ia berselingkuh disana, tapi….. aku tetap mempercayainya.
Aku percaya perasaanku yang tulus akan tersampaikan padanya.
“Mai chan daijoubu desuka?”
Tanya Yuuki padaku.
“Eh? Kenapa?” tanyaku.
“Muka kamu kusut gitu..” katanya.
“Masa sih? Nggak ada apa-apa kok”
Aku heran….
Apa Yuuki bisa membaca pikiranku?
Dia seolah selalu tahu setiap kali aku merasa sedih, atau sedang ada masalah. Padahal aku selalu bersikap biasa didepannya. Aku tidak mau menunjukkan sisi lemahku pada siapapun. Tapi…. Itu tidak berlaku untuk Yuuki. Ia seolah bisa melihat langsung ke dalam diriku. Percuma saja menyembunyikan apapun darinya.
“Aku benci kalau kau menunjukkan senyum palsu seperti itu padaku. Kalo Mai ingin menangis, keluarkan saja”katanya sambil menatap lurus mataku.
Dan akupun menangis di depannya.
Di depannya… hanya dihadapannya lah aku bisa menunjukkan diriku yang sebenarnya.
***
Sudah seminggu ini Ren tidak menghubungiku. Terakhir dia marah padaku karena aku pergi ke Osaka bersama Yuuki untuk sebuah penelitian.
Ren sangat cemburu pada Yuuki.
Aku tahu itu wajar. Aku dan Yuuki semakin dekat sejak kami satu kelas di kampus. Tapi aku hanya menganggap Yuuki sebagai sahabatku, tidak lebih. Penghuni hatiku hanyalah Ren seorang, meskipun dia tidak menyadarinya.
***
“Yuuki yang sabar ya…” Sora menepuk pundak Yuuki.
Sora adalah sahabatnya dan Mai juga. Percuma menyembunyikan perasaannya pada Mai dari mereka berdua. Jadi pada merekalah Yuuki banyak mencurahkan perasaannya.
Bagaimana sakitnya melihat orang yang dicintainya disakiti oleh orang lain.
Ia tetap yakin hanya ialah yang bisa membahagiakan Mai. Bukan Ren, tapi dirinya.
“Aku tidak akan menyerah. Walaupun Mai tidak membalas perasaanku, aku akan selalu berada disisinya” kata Yuuki mantap.
“Ganbatte ne Yuuki, kami mendukungmu”
*******
Setahun kemudian, aku memilih putus dengan Ren.
Meskipun begitu, masih sulit rasanya bagiku untuk membuka hatiku bagi orang lain. Termasuk pada Yuuki.
Herannya, Yuuki tidak pernah menjauh dariku.
Meski aku tahu aku sering menyakitinya, dia selalu menjadi sahabat yang setia bagiku.
Itu membuatku sedih…. Aku hanya tidak ingin menjadikan Yuuki pelarian karena kegagalanku dengan Ren.
********
Tidak terasa waktu berlalu.
Kamipun mulai sibuk dengan penelitian dan skripsi.
Aku yang dulunya bertemu Yuuki hampir setiap hari, kini jarang sekali bisa bertemu.
Entah kenapa aku merasa sangat rindu padanya.
Rindu pada tawanya, senyumnya, dan caranya menepuk kepalaku saat aku merasa galau.
Perasaan ini bahkan lebih menyakitkan daripada saat aku berpisah dengan Ren dulu.
Aku merasa tidak ingin jauh dari Yuuki…. Aku ingin selalu bersamanya…. Apa aku…. Jatuh cinta pada Yuuki??
******
“kalo gitu bilang aja kamu suka sama dia”Sora melemparku dengan boneka beruangnya “jangan nunggu dia yang nyatain dooong”
“mana bisa…” sahutku lesu “aku sudah banyak buat dia sakit hati…. Biarpun dia masih jadi sahabatku mana aku tahu apa perasaannya masih sama seperti dulu atau nggak”
“Makanya itu, dicari tahu dooong… kalau nggak dicoba gimana bisa tahu kan” desak Yui.
“Dimana lagi coba nyari cowok yang kayak dia? 9 tahun bisa bertahan suka sama cewek yang sama”
“Mai chan, jawab aku yang jujur ya”kata Yui, “Gimana perasaanmu yang sebenarnya pada Yuuki?”
“Aku…..Aku takut kehilangan dia…..”
“Terus?”
“Aku…. Ingin bisa terus bersamanya…”
“nah! Itu tuh yang namanya cinta. Tunggu apa lagi, ayo katakana perasaanmu sebelum terlambat”
Yui dan Sora benar.
Aku tidak bisa lagi mengabaikan perasaan ini.
Tapi… bagaimana caraku untuk mengatakannya????

*********
2011
Upacara Kelulusan Meiji University
 “Yokatta….” Kataku senang.
“yatta!!! Akhirnya kita jadi sarjana!!!” Yui kelihatan sangat bahagia.
“Omedeto~ Minna” kata Sora ceria.
 “Ngomong-ngomong Yuuki mana?” setelah upacara tadi aku tidak melihatnya lagi
“Sekitar 30 menit yang lalu dia pergi dijemput pamannya”
“Eh? Kok aku nggak tahu?” tanyaku bingung. Yuuki belum pernah pergi tanpa pamit padaku.
“Oh iya, dia ngasi ini buat kamu” Yui memberikan sebuah amplop putih padaku.
“Hm?”
Aku membuka amplop putih dari Yui. Di dalamnya ada sebuah surat, diketik dalam selembar kertas biru.
‘Dear Mai chan…
Maaf setelah upacara kelulusan aku tidak bisa bergabung dengan kalian. Satu jam lagi aku akan berangkat ke London. Aku akan melanjutkan pendidikanku disana.
Gomen ne, aku tidak menceritakannya padamu…. Aku tidak ingin mengucapkan kata perpisahan.
Karena itu juga aku tidak memberikan surat ini secara langsung padamu.
Sebenarnya,aku tidak ingin mengatakan ini lewat surat, tapi, aku begitu menyukai Mai chan. Mai tahu perasaanku kan?
Karena itu, aku mohon Mai mendoakan agar aku bisa menjalani hidupku dengan baik disana, dan bisa kembali dengan selamat. Sampai saat itu, aku pastikan perasaanku padamu tidak akan berubah.
Saat Mai membaca surat ini, mungkin aku sudah berada di halte bus yang akan berangkat ke Narita.
Sekali lagi gomen ne~

Yuuki

Saat itu juga, aku langsung berlari keluar dari kampus.
Kalau masih sempat, mungkin aku bisa mengejar bus itu.
“Hoi Mai! Mau kemana?” Tanya kedua sahabatku.
“Cari Yuuki!” jawabku.
Mereka berdua ikut berlari di belakangku.
Aku terus berlari sampai di halte dekat rumah Yuuki. Berharap masih bisa bertemu dengannya.
“Ah! Itu Yuuki barusan naik di bus itu!” teriak Sora.
“Apa?”
Yabai. Bus itu mulai berjalan.
Sekuat tenaga aku berusaha mengejarnya.
“Yuuki!!!!!” teriakku sekuat tenaga.
“Yuuki!!!” nafasku terasa sesak, tapi aku tidak menyerah.
“Yuuki daisuki da yo!!!” aku berusaha berteriak dengan sekuat tenagaku. Apa kau mendengarnya Yuuki?
Bus itu melaju semakin kencang, kemudian menghilang di tikungan. Percuma mengejarnya.
Air mataku mulai mengalir.
Terlambat…..
Terlambat sudah kuungkapkan perasaan ini.
Aku tidak bisa menyatakan perasaanku secara langsung padanya.
Kutatap langit biru cerah yang terlihat kabur karena air mataku.
Aku bodoh baru menyadari perasaan ini sekarang.
“Oi! Mai chan!”
Eh? Suara itu?
Tidak mungkin kan….
“Yuuki?”
Yuuki berdiri di sebelahku, dengan nafas terengah-engah
“kamu ngapain sih ngejer-ngejer bis?”
“Eh? Tapi bukannya tadi kamu….?” Aku menoleh kearah bis yang tadi menghilang, kemudian kearah Yuuki yang saat ini berdiri di depanku “Bukannya Yuuki tadi…? Yuuki mau pergi ke London kan?” Aku menunjukkan surat itu pada Yuuki.
“baka!” cowok itu menjitak kepalaku
“Itai!”
“kamu kok mau aja sih dikerjain?”
“Eh?”
“Mana pernah aku nulis suratnya di print pakai computer gini. Kamu dikerjain tuh…”
Saat itu aku sadar Yui dan Sora telah menjebakku. Dasar mereka berdua.
“ahahahahahaha” Yuuki tertawa.
“Jahaat… padahal aku pikir beneran”
Yuuki dengan lembut menghapus air mataku dengan jarinya.
“Aku memang mau pergi ke London. Tapi bukan hari ini” katanya.
“Oh…” Saat itu aku merasa lega, sangat lega.
“Ano Yuuki….. aku…..”
 “aku tahu… “potongnya.
“Eh? Kok bisa?”tanyaku bingung
“Suara teriakanmu tadi kedengeran tahu…”
“Eeeeeh???”
Belum sempat berkata apa-apa lagi Yuuki memelukku.
“daisuki mo…. Tunggu aku sampai kembali dari London ya…”
“Un~” jawabku “pasti…”
Rasa bahagia menjalari tubuhku. Ternyata benar…. Perasaan cinta ini…. Ah, aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
Yuuki melepaskan pelukannya.
“Aku tidak akan melepaskanmu lagi” bisiknya. Yuuki mendekat.
Aku bisa menatap matanya, merasakan debaran jantungnya, wajahnya semakin dekat.
Aku menutup mataku, dan……..
“Oi! Siang bolong ni… siang bolong!”
Kami menjauh.
Sora dan Yui cekikikan di dekat sana.
“Di pinggir jalan pula… ya ampuuun…”
“kalian!!!”
“ahahahaha…”
Meskipun kesal aku ikut tertawa.
Akhirnya berkat mereka aku bisa manyatakan perasaanku.
Arigato na, minna….
*
Meskipun kami terpisah jarak dan waktu.
Aku yakin cinta ini akan tetap abadi….
I believe it…
Zutto…..
*** OWARI*****

P.S. For you my wings….
 I know I can’t give anything for you in this special day…. I can’t be beside you this day….
But, I want to send this special feeling just for you… you know what I mean, right…?
Ah, I make this story different because I save the original one for another moment.
Tell me if you like/dislike it ^_^
<3 <3 <3
Love : Yuri3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar